Photobucket

Rabu, 23 Juni 2010

Jual Laptop Dell

Dijual laptop dell 15" dengan harga 2,5 juta. Siapa berminat hubungi +6281265395570. Dan disini juga melayani jasa membuat blog 2 jt...tidak mahal kan....buruan....

Jumat, 16 Oktober 2009

Kursus Pendidik PAUD, awal dari membangun SDM yang handal


Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pelayanan yang ditujukan kepada anak-anak sejak usia dini yang dilakukan dengan pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan kehidupan tahap berikutnya.  Oleh karena itu masa kanak-kanak merupakan masa yang sangat penting, para ahli menyebutkan masa ini sebagai masa keemasan (golden age). Secara alamiah perkembangan anak satu dengan lainnya berbeda-beda baik kemampuan intelegensi, bakat, minat, kreativitas, kematangan emosi dan kepribadiannya, karena adanya perbedaan bawaan, lingkungan dan pendidikan. Kemampuan dasar anak perlu disiapkan sejak dini, jauh sebelum anak mengenal dunia persekolahan.
Maka peranan tenaga pendidik PAUD sangat dominan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal terutama dimasa anak berusia dini yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan pada anak. Tenaga pendidikn merupakan ujung tombak dalam proses pembelajaran. Karena itu tenaga pendidik harus memiliki kemampuan mendidik agar dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak usia dini.
Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) Regional 1 mempunyai tugas membuat pedoman/model pengembangan pembelajaran atau pun model penyelenggaraan. Kemudian model-model ini diujicobakan. Salah satunya adalah model kursus tenaga pendidik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).  Sasaran di model ini adalah masyarakat yang memiliki kemampuan dan bakat untuk menjadi Pendidik PAUD.
Model ini diujicobakan kepada masyarakat + 30 orang yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh penyelenggara dengan melalui kursus yang diajarkan oleh tenaga-tenaga fasilitator yang telah berkompetensi di PAUD. Program yang disusun berdasarkan tahap tumbuh kembang anak dan kompetensi profesionalisme Pendidik PAUD antara lain, filosofi dan prinsip PUAD; perkembangan anak usia dini; metode bermain dan belajar; media pembelajaran anak usia dini; kurikulum anak usia dini/perancanganpembelajaran anak usia dini; pembelajaran BCCT; teknik evaluasi pembelajaran bagi anak usia dini; teknik komunikasi anak usiadini; olehraga anak usia dini; gerak dan lagu; managemen penyelenggaraan PAUD; dan micro teaching.
Untuk memberikan pengalaman dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik PAUD, seluruh peserta didik yang mengikuti kursus ini dimagangkan pada lembaga-lembaga penyelenggara PAUD yang menjadi mitra penyelenggara kursus pendidik paud. Kegiatan magang ini dilaksanakan agar calon–calon pendidik PAUD dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti kegiatan kursus tersebut.

HAKIKAT EVALUASI BELAJAR

DEFINISI
Evaluasi merupakan proses memperoleh, menggambarkan dan menyajikan informasi yang berguna untuk memberikan penilaian pada alternatif keputusan. Kaufman dan Thomas (1980) menyatakan bahwa evaluasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk membantu keberadaan seseorang atau alat tertentu menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya karena adanya situasi perbaikan. Pendapat tersebut memuat pengertian bahwa evaluasi akan memberikan data masukan yang dapat dijadikan dasar perbaikan dari kondisi yang sudah ada.
Terdapat berbagai pengertian tentang evaluasi dalam dunia pendidikan sebagaimana yang disampaikan oleh para ahli pendidikan. Pengertian-pengertian tersebut tidak sama tetapi saling melengkapi satu sama lain. Oleh karena itu sulit untuk menentukan pengertian mana yang dapat dijadikan sebagai patokan tentang evaluasi dalam pendidikan.
Sukmadinata (1999) mengemukakan bahwa evaluasi pendidikan adalah suatu proses sistematis guna mendapatkan bukti-bukti yang jelas tentang efektifitas dari kegiatan pendidikan. Selanjutnya, dikemukakan bahwa evaluasi itu dapat dilakukan pada saat pelaksanaan program berlangsung dan di akhir pelaksanaan program. Evaluasi yang dilakukan pada saat program berlangsung bertujuan untuk melihat tercapainya tujuan pembelajaran atau efektifitas program yang telah ditetapkan sampai titik waktu yang ditentukan. Sedangkan evaluasi yang dilakukan diakhir program bertujuan untuk menentukan tingkat prestasi dari hasil belajar peserta didik secara keseluruhan.
Di samping itu, terdapat pula pendapat yang menyatakan bahwa evaluasi pendidikan memuat pengertian adanya usaha membandingkan dengan kriteria-kriteria tertentu sehingga akan diperoleh peringkat-peringkat, seperti baik, cukup, kurang, lulus dan gagal. Sebagaimana pernyataan dari Popham (1973) yang menyebutkan bahwa evaluasi adalah suatu kegiatan yang mengacu pada upaya penggolongan atau pengklasifikasian peserta didik berdasarkan peringkat kemampuan mereka.
Bedasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi pendidikan merupakan suatu prosedur sistematis yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk melihat berhasilan atau tidaknya tujuan program pendidikan.

TUJUAN EVALUASI HASIL BELAJAR
Evaluasi dalam pendidikan bertujuan untuk mendapatkan informasi dari berbagai aspek yang berkaitan dengan pendidikan. Dari segi pendapat para ahli pendidkan dapat disimpulkan bahwa tujuan evaluasi dalam pendidikan adalah sebagai berikut: a) untuk mengetahui sejauhmana materi yang sudah diajarkan dapat dikuasai oleh peserta didik, b) untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas pengajaran yang digunakan, c) untuk mengetahui kesesuaian dari kemajuan prestasi peserta didik dengan program yang telah ditetapkan, d) untuk mengetahui kebermanfaatan dari materi pelajaran yang diberikan, e) sebagai dasar sertifikasi atau pemberian tanda kelulusan bagi peserta didik (Masidjo, 1995)
Di samping itu Masidjo (1995), mengemukakan fungsi evaluasi adalah untuk membantu pendidik dalam hal berikut: a) penempatan peserta didik dalam kelompok-kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya, b) perbaikan metode pengajaran, c) mengetahui kesiapan peserta didik (sikap, mental dan material), d) memberikan bimbingan dan seleksi dalam rangka menentukan peringkat.
Sementara itu dilaksanakannya evaluasi pada kegiatan pembelajaran program life skills adalah untuk mengukur kemampuan peserta didik program life skills sehingga penyelenggara/nara sumber dapat membuat kesimpulan dalam menentukan sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menguasai keterampilan yang telah dilatih dan juga untuk mengetahui kecakapan personal, kecakapan sosial dan kecakapan akademik peserta didik. Hal ini sesuai dengan konsep dari pendidikan kecakapan hidup (Ditjen PLSP: 2005) yang mengungkapkan bahwa konsep dari pendidikan kecakapan hidup (life skills) yang merupakan suatu upaya pendidikan untuk meningkatkan kecakapan seseorang untuk melaksanakan hidup dan kehidupannya secara tepat guna dan berdaya guna. Untuk itu seseorang dalam kehidupan sehari–hari dituntut untuk memiliki secara sekaligus 4 (empat) jenis kecakapan yaitu kecakapan pribadi (personal skill), kecakapan sosial (social skill), kecakapan akademik (akademik skill) dan kecakapan vokasional (vocational skill). Lebih lanjut, tujuan dari evaluasi hasil belajar pada program life skills adalah untuk mengetahui apakah peserta didik dapat bekerja/berusaha secara mandiri atau berkelompok sesuai dengan tujuan dari penyelenggaraan program life skills yaitu peserta didik dapat bekerja/berusaha secara mandiri atau berkelompok.