Photobucket

Senin, 05 Oktober 2009

Suka duka menjadi Pamong Belajar

Pamong Belajar disingkat dengan PB merupakan jabatan sebagai pendidik dilingkungan Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI). PB mempunyai tugas sebagai fasilitator/narasumber/tutor pada KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dan yang sering dipergunakan tugasnya sebagai Pengembangan Model atau Penyelenggaraan model.
Pengembangan model disini maksudnya bahwa PB membuat suatu program apakah itu pengembangan ataupun penyelenggaraan sesuai program-program yang telah ada di PNFI (PAUD, KF, Kesetaraan dan Lifeskill). Dengan mengarah ke program yang telah ada, PB memodifikasi program tersebut berdasarkan letak geografis di mana PB tersebut bertugas. PB bertugas di lembaga pemerintahan yang bernama P2PNFI/BPPNFI/BPKB/ SKB, dengan bekerja di salah satu lembaga ini PB melaksanakan tugasnya tersebut.
Pengembangan model yang dihasilkan sifatnya ada pengembangan model pembelajaran atau pengembangan model penyelenggaraan. Untuk tercapainya program-program tersebut PB harus melaksanakan identifikasi, sosialisasi ke daerah-daerah untuk memunculkan model pembelajaran atau model penyelenggaraan yang sesuai dan dibutuhkan oleh banyak masyarakat. Dengan keikhlasan hati PB bersedia berpisah berhari-hari bahkan ada juga berbulan-bulan berpisah dengan keluarga tercinta hanya untuk melaksanakan model pembelajaran atau model penyelenggaraan ini dapat berjalan dengan baik.
Selain melaksanakan pengembangan model, PB juga melaksanakan kegiatan monitoring (memberi pengarahan dan pembinaan di SKB /PKBM/Kursus bagi yang melaksanakan program PNFI dengan model yang sudah tersedia (maksudnya pengembangan model yang sudah berhasil dilaksanakan, dilaksanakan oleh SKB/PKBM/Kursus). Pelaksanaan monitoring juga memakan waktu berhari-hari di daerah yang dikunjungi. Namun ini tidak membuat PB berputus asa melaksanakan kegiatan monitoring tersebut. Bila diingat kejadian (pengalaman pribadi PB), PB pernah mengalami musibah bencana banjir di lokasi jauh dari daerah yang telah dikunjungi. Di daerah yang terpencil, tidak mengenal siapapun, terdampar di kelilingi air yang telah menenggelamkan rumah-rumah penduduk, PB ini melarikan diri ke daerah yang lebih tinggi berbaur dengan penduduk setempat. Sinya HP mulai redup, untuk menghubungi keluarga sudah tidak bisa, hanya kesabaran saja tertinggal, hingga air menyusut perlahan-lahan untuk bisa melangkah menuju pulang kekediaman keluarga tercinta. Namun itupun PB ini harus menyeberang laut “Pangkalan Susu” daerah Stabat dengan menggunakan bot (perahu kecil yang bisa menampung 10 orang). Mengingat hal tersebut, PB hanya bisa mengucapkan innalillahi wa inna ilahi roji’un, sebuah kalimat untuk tabah menghadapi cobaan yang datang di depan mata.
Dengan Pengalaman ini, PB yang hanya dibayar dengan uang transportasi dan uang makan, hanya bisa bersyukur,inilah pekerjaan sebagai Pamong Belajar.
(Pengalaman Pribadi…Armaini)

Tidak ada komentar: